Rabu, 27 Oktober 2010

Sumbang Rp 1,2 Miliar untuk Skripsi


Indofood Riset Nugraha (IRN) memberikan bantuan dana penelitian senilai Rp 1,2 miliar kepada 38 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta se-Indonesia. Khusus untuk penerima dari Jawa Timur, bantuan itu diserahkan di kantor PT Salim Ivomas Pratama, anak perusahaan Indofood selaku produsen Bimoli, kemarin (26/10).
“Dari Jawa Timur, ada 12 mahasiswa yang menerima bantuan. Sepuluh dari Malang dan dua dari Jember,” ungkap Roland Taunay, public relation and communication manager PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
Roland menjelaskan, bantuan dana penelitian ini diberikan pada mahasiswa S1 tingkat akhir yang sedang menyelesaikan skripsinya. Dana ini khusus untuk biaya merampungkan skripsi mereka. “Fokus kita memang untuk membantu mahasiswa yang kesulitan dari sisi pendanaan penelitian skripsi,” lanjutnya.
Indofood sengaja memilih celah ini, karena banyak mahasiswa yang terpaksa harus molor bahkan putus kuliah hanya gara-gara tak punya uang untuk melakukan penelitian skripsi. Dengan dana bantuan penelitian, diharapkan persoalan-persoalan seperti itu bisa ditanggulangi.
“Kalau beasiswa untuk SPP kan sudah banyak perusahaan yang kasih. Kita juga harus adil pada mahasiswa yang pintar, tapi kesulitan dana untuk merampungkan skripsi mereka,” bebernya.
Ia menjelaskan, Indofood tak melihat nilai rupiah yang diajukan mahasiswa. Berapa pun akan dibiayai asalkan masuk akal dengan biaya penelitian yang diajukan. “Selama ini, variasinya antara Rp 3 juta hingga maksimal Rp 30 juta. Semua kita tanggung. Hanya cara penyalurannya saja yang bertahap,” ungkap Roland.
Biaya penelitian tahun ini, difokuskan pada empat bidang. Yaitu, teknologi pangan dan gizi masyarakat, sosial, ekonomi dan budaya, budidaya pertanian, serta peternakan. 
Bhara Martilla Rully Ardian, salah satu penerima dana penelitian mengaku, ia mengajukan nilai Rp 9 juta kepada Indofood. Dana tersebut sudah disetujui dan di tahap pertama sudah diterimakan 30 persennya. “Tahap II nanti sekitar 40 persen, dan tahap III 30 persennya lagi,” jelas mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Brawijaya (UB) Malang yang meneliti formulasi mie padat untuk kesehatan ibu hamil dan menyusui di Pulau Madura. (opi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar